Humas DJPU
Selasa, 15 Juli 2025
Jakarta (15/07/2025) —Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) menyelenggarakan Kegiatan Monitoring Pencapaian Kegiatan Penanganan Perubahan Iklim dan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Subsektor Transportasi Udara di Jakarta 14-15 Juli 2025.
Kegiatan ini menjadi forum strategis bagi para pemangku kepentingan, termasuk Kementerian/Lembaga, operator bandar udara, maskapai penerbangan, serta mitra industri, untuk bersama-sama mengevaluasi capaian program, mengidentifikasi tantangan, serta memperkuat sinergi dalam menurunkan emisi GRK di sektor penerbangan.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Achmad Setiyo Prabowo, dalam sambutannya menegaskan bahwa transportasi udara memiliki peran vital dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, namun juga menjadi salah satu penyumbang emisi GRK yang perlu ditangani secara serius.
“Sebagai bagian dari komitmen Indonesia terhadap Paris Agreement dan target Net Zero Emission (NZE) pada 2060, kami terus mendorong pelaksanaan program dan kebijakan yang mendukung penurunan emisi di sektor penerbangan,” ujar Achmad.
Dalam forum ini, peserta membahas sejumlah agenda penting yang berkaitan dengan upaya penurunan emisi gas rumah kaca di sektor transportasi udara. Salah satu topik utama adalah penyusunan Program Kerja Tim RAN GRK untuk periode 2025–2027, yang akan menjadi panduan strategis dalam pelaksanaan aksi mitigasi emisi pada tahun-tahun mendatang.
Selain itu, dilakukan monitoring dan evaluasi hasil penghitungan emisi di bandar udara, penghitungan emisi GRK yang telah dicapai, sebagai bentuk evaluasi terhadap efektivitas program yang sudah berjalan. Inventarisasi emisi di subsektor transportasi udara juga menjadi fokus, guna memperoleh data yang akurat dan terintegrasi sebagai dasar perumusan kebijakan yang lebih tepat sasaran.
Tak kalah penting, forum ini juga membahas perkembangan implementasi Sustainable Aviation Fuel (SAF) sebagai bahan bakar ramah lingkungan untuk mendukung pengurangan emisi karbon di industri penerbangan. Di sisi lain, Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung skema internasional CORSIA (Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation), yang bertujuan menstabilkan emisi penerbangan internasional melalui efisiensi operasional dan mekanisme pengimbangan karbon.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memaparkan sejumlah langkah strategis yang telah dan tengah dilaksanakan, termasuk peningkatan efisiensi energi pada operasional bandara dan penerbangan, penggunaan bahan bakar rendah karbon, serta penguatan regulasi pelaporan emisi secara transparan dan akuntabel.
“Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan dan mempercepat transformasi menuju transportasi udara yang lebih ramah lingkungan, berkelanjutan, dan berorientasi pada masa depan,” tutup Achmad.(FF/RA/EP)
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Jalan Medan Merdeka Barat No 8, Gambir, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10110, Indonesia
Copyright © 2025 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. All Rights Reserved.